Nama
: Anggara Adi Pratama
NPM
: I33193
Kelas
: 1EA33
Matkul
: Ilmu Budaya Dasar
1
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana.
Makalah ini membahas tentang “Manusia dan Kebudayaan”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 10 Oktober 2015
Penulis
(Anggara Adi Pratama)
2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ……………………………………………2
DAFTAR ISI ………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR
BELAKANG………………………………………..4
1.2. RUMUSAN
MASALAH……………………………………..4
1.3. TUJUAN
PENULISAN………………………………………4
BAB II : PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN
MANUSIA…………………………………..5
2.1. HAKIKAT
MANUSIA……………………………………….5
2.3. KEBUDAYAAN BANGSA
TIMUR…………………………6
2.4. PENGERTIAN
KEBUDAYAAN…………………………....6
2.5. UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN…………………………..7
2.6. WUJUD
KEBUDAYAAN……………………………………8
2.7. ORIENTASI ILMU
KEBUDAYAAN………………………...8
2.8. PERUBAHAN
KEBUDAYAAN……………………………..10
2.9. KAITAN MANUSIA DAN
KEBUDAYAAN………………...10
BAB III: PENGUMPASAN
3.0. ANALISIS……………………………………………………12
BAB IV: PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN………………………………………………13
3.2.
SARAN………………………………………………………13
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………….. .14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di antara makhluk ciptaan Tuhan yang lain manusia merupakan
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang
berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun.
Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia
mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang
benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan
secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut
sebagai “makhluk sosial” yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri
melainkan hidup berdampingan antara individu satu dengan individu yang lain. Budaya tercipta atau terwujud
merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di
dunia ini.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang
sangat besar bagi manusia.Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang
mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Pengertian manusia?
1.2.2
Pengertian hakikat manusia?
1.2.3
Kebudayaan bangsa timur?
1.2.4
Pengertian kebudayaan?
1.2.5
Unsur-unsur kebudayaan?
1.2.6 Wujud
kebudayaan?
1.2.7
Orientasi ilmu kebudayaan?
1.2.8
Perubahan kebudayaan?
1.2.9 Kaintan
manusia dan kebudayaan?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1
Mengetahui pengertian manusia
1.3.2
Mengetahui pengertian hakikat manusia
1.3.3
Mengetahui kebudayaan bangsa timur
1.3.4
Mengetahui pengertian kebudayaan
1.3.5
Mengetahui unsur-unsur kebudayaan
1.3.6
Mengetahui wujud kebudayaan
1.3.7
Mengetahui orientasi ilmu kebudayaan
1.3.8
Mengetahui perubahan kebudayaan
1.3.9
Mengetahui kaitan manusia dan kebudayaan
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens”
(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar
biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual.
Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu
mengaktivisasikan dirinya.
2.2
Hakikat Manusia
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga
dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat
rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke
tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan
nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi
berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya
selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri,
membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk
ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi
yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia
adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi
oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang
sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam
lingkungan sosial.
Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi
yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu
sendiri.
5
2.3 Kebudayaan
Bangsa Timur
Kepribadian bangsa timur berbeda dengan
kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan
dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa
timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia.
Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan
sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai
sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat
berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa
orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun
tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan
mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat
berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh
masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat
bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
Sistem ideologi yang ada biasanya
meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai
pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan
kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal hal yang
menyangkut norma agama serta dapat mencoreng kepribadian bangsa.
2.4
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski
mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
6
Menurut Selo Soemardjan, dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.5
Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut:
- Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
- alat-alat teknologi
- sistem ekonomi
- keluarga
- kekuasaan politik
- Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
- sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
- organisasi ekonomi
- alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
- organisasi kekuatan (politik)
- C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
- bahasa
- sistem pengetahuan
- sistem tekhnologi, dan peralatan
- sistem kesenian
- sistem mata pencarian hidup
- sistem religi
- sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan
7
2.6
Wujud Kebudayaan
Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Wujud Gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini
bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari
oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara
berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan
inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan
sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk
sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
2. Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola
menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat
dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di
sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan
lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan
dan tingkah laku.
3. Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia
tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud
konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti
piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu,
gerabah dan lain-lain.
Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku
dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.
2.7 Orientasi
Nilai budaya
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara bersama
oleh warga suatu masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran
sehingga fungsional sebagai pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif
dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi.
penggunaan pengetahuan oleh orang perorangan atau kelompok orang tau
masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya pengetahuan dimaksud telah dipahami,
diserap dan diyakini berkat adanya suatu proses pendidikan panjang (dari kecil
sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi dan sosialisasi.
8
Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang
ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian
banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan
terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup
manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya
Manusia
( kerangka Kluckhohn ) :
- Hakekat Hidup
- Hidup itu buruk
- Hidup itu baik
- Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
- Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
- Hakekat Karya
- Karya itu untuk menafkahi hidup
- Karya itu untuk kehormatan.
- Persepsi Manusia Tentang Waktu
- Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
- Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
- Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
- Pandangan Terhadap Alam
- Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.
- Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
- Manusia berusaha menguasai alam.
- Hubungan Manusia Dengan Manusia
- Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
- Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
- Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
9
2.8 Perubahan Kebudayaan
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun
selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Gerak kebudayaan
adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan
manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di
dalam masyarakat.
Terjadinya gerak/perubahan
disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
- Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
- Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial
dan pola-pola hubungan sosial. Perubahan sosial adalah perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi
sistem sosialnya. Sedangkan perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan
asing yang berbeda sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu
dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para
warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan.
2.9 Kaitan manusia dan kebudayaan
Manusia
adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia sebagai
makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk hidup berkelompok sehingga mereka
memerlukan orang lain dan lingkungan untuk bersosialisasi. Bentuk sosialisasi
inilah yang memicu timbulnya kebudayaan.
Dalam
perkembangannya manusia juga memiliki kecenderungan sosial untuk meniru dalam
arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat. Hal ini terus
berkembang menjadi kebiasaan bagi masyarakat dan diajarkan kepada keturunan
berikutnya sehingga terus berlangsung. Hal inilah yang kita sebut dengan
kebudayaan.
Seorang
antropolog bernama E.B Tylor (1871) dalam bukunya yang berjudul Primitive
Culture (New York; Bretano’s 1924) menjelaskan tentang kebudayaan
sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang
didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
10
Menurut Herskovits,
kebudayaan merupakan sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi
selanjutnya yang kemudian disebut sebagai superorganik
Contoh kebiasaan yang diwariskan turun temurun
sehingga menjadi budaya di daerah tertentu adalah larangan makan ikan lele di
Kabupaten Lamongan, Jawa Timur karena dianggap pernah berjasa menyelamatkan
seorang pemuda di daerah tersebut. Sampai saat ini larangan makan ikan lele
masih berlanjut meskipun tidak semua masyarakat Lamongan yang menerapkannya
karena dianggap mitos.
Jadi, jelaslah hubungan antara manusia dan kebudayaan
merupakan satu kesatuan yang timbul akibat interaksi sosial yang pasti
dilakukan oleh manusia sebagai makhuluk sosial.
11
Bab III
PENGUMPASAN
Kebudayaan adalah bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan
gagasan dan karya manusia yang harus di biasakannya dengan cara belajar beserta
keseluruhan dari hasil budi pekertinya.
Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam system ide yang
dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang
bersangkutan.
Perubahan socsal adalah perubahan tentang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan.
Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara
berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik
perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu
yang hendak ditiru tersebut.
Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya
hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya
belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.
Discovery adalah penemuan yang tidak disengaja / disengaja untuk
kepentingan umat manusia tapi masyarakat belum menerima secara luas dan masih
mendapat tentangan dari banyak pihak tentang dampak positif dan negatif dari
penemuan tersebut terhadap kehidupan masyarakat
12
Bab IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan, pada hakikatnya manusia adalah
makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya. Wujud budaya dapat bersifat
konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan
abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia. Kebudayaan
merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan
manusia sebagai masyarakat.
3.2 Saran
Dengan dibuatnya
makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca.
Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
13
Daftar Pustaka