Rabu, 16 Desember 2015

Tugas Softskill MEA Terhadap Indonesia

DAMPAK POSITIF BERLAKUNYA MEA TERHADAP INDONESIA
            Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu negara yaitu sumber daya manusia, faktor sumber daya alam, faktor ilmu pengetahuan dan teknologi, faktor budaya serta faktor daya modal. Jika melihat bagaimana Indonesia dan sembilan negara lainnya membentuk ASEAN Community 2015. ASEAN Community atau Masyarakat Ekonomi Asean dibentuk bertujuan untuk menstabilkan ekonomi negara-negara anggota asean. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini memungkinkan suatu  negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain diseluruh Asia Tenggara sehingga dapat membawa dampak positif bagi Indonesia dengan perkembangan Ekonomi yang diharapkan akan membaik.
            Pada tahun 2007 terdapat usulan bahwa progam MEA yang tadinya akan diberlakukan mulai tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Dalam merealisasikan keputusan tersebut dirumuskan cetak biru MEA yang dibagi dalam empat tahapan, yaitu dari 2008 hingga 31 Desember 2015. Pelaksanaan empat tahapan berikut rupanya berhasil seperti yang diperoleh dari data sekretariat ASEAN yang dilansir oleh Kementrian Perdagangan dalam sebuah pertemuan Senior Economic Official Meetings ASEAN di Nay Pyi Taw, Myanmar, pada bulan Agustus 2014. Pertemuan tersebut menyebutkan bahwa MEA telah memberi banyak dampak positif bagi negara-negara anggotanya.
            Dengan adanya Asian Economic Community, Indonesia berharap dapat menstabilkan perekonomian negaranya menjadi lebih baik. Salah satu contohnya yaitu dengan adanya pasar bebas barang Indonesia dapat memperluas jangkauan ekspor dan impor tanpa biaya dan penahanan barang terlalu lama di bea cukai. Dampak positif lainnya yaitu para tenaga kerja Indonesia dapat bekerja di negara angota ASEAN dengan bebas dan sesuai dengan ketrampilan yang dimilikinya.
            Dengan kata lain pertukaran barang dan jasa, modal, investasi dan tenaga kerja akan lebih mudah antar negara anggota Asean Economic Community. Usaha para pengusaha lokal akan merancah sampai ke luar negeri dengan mudah tanpa harus memusingkan bea impor ataupun ekspor di perbatasan antar negara anggota MEA.
            Para investor dapat memperluas ruang investasinya tanpa ada batasan ruang antar negara anggota ASEAN. Para pengusaha akan semakin kreatif karena persaingan yang ketat, para tenaga kerja akan semakin meningkatkan tingkat profesionalitas dan bakat yang dimilikinya. Para penanam modal dari Indonesia semakin jeli dalam memilih dan banyak hal positif lainnya yang didapat oleh Indonesia.
            Masyarakat Ekonomi ASEAN bukan hanya sekedar tempat bertemunya semua anggota ASEAN, namun bisa juga dilihat sebagai ajang persaingan positif ekonomi. Dalam pelaksanannya pasti terdapat hambatan bai masyarakatIndonesia pada umumnya, namun dengan potensi anak bangsa yg cemerlang dan modal yang kuat yaitu wilayah geografis yang strategis, serta sumber daya alam yang melimpah, apabila dapat dikelola dengan baik, bukan hal tidak mungkin Indonesia dapat menjadi pemenang dalam persaingan pasar bebas di ASEAN.
           
Adanya MEA ini kita, bangsa Indonesia diberikan kesempatan untuk mendapatkan kejayaan masa silam kita sebagai sumber perdagangan yang  jaya, bukan hanya di masa lalu, namun juga saat Asean Economic Community. Kinerja MEA  terbukti menjadi pendorong dan penyemangat negara Indonesia bahwa program ASEAN ini bisa menstabilkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa yang akan datang.Rancangan agenda MEA juga sangat meyakinkan bahawa Indonesia dapat memperoleh dampak positif yang lebih signifikan. Dan dari sisi lain kita harus menghilangkan keraguan dan kekhawatiran dengan tetap fokus, berkomitmen, dan kerja keras dari semua pihak untuk bersama-sama mensukseskan Asean Economic Community
           
           

            

Rabu, 18 November 2015

ANGKLUNG SEBAGAI JATI DIRI BANGSA INDONESIA

         Jati diri didasarkan pada kesadaran tentang essensi keberadaan kita sebagai manusia,baik sebagai makhluk individu,makhluk social dan makhluk Tuhan, disertai kesadaran yang kuat bahwa hidup adalah perjuangan. Secara umum jati diri diartikan sebagai identitas yangmengandung ciri-ciri khusus yang berfungsi sebagai penanda keberadaan maupun pembeda bagi seseorang dengan yg lain.
 Jati diri bangsa merupakan nilai luhur budaya bangsa. Jati diri bangsa juga mengandung pengertian sebagai identitas bangsa yang berfungsi sebagai penanda keberadaan, pencerminan kondisi dan pembeda dengan bangsa lain. Sedangkan budaya merupakan hasil dari kebiasaan, tingkah laku dan kepecayaan yang ada pada suatu kelompok umat manusia dalam kurun waktu dan tempat tertentu. Oleh karena itu setiap daerah memiliki budaya yang unik dan berbeda dengan daerah lainnya. Keunikan budaya yang beragam telah menjadikan budaya sebagai sebuah identitas yang dimiliki suatu kelompok manusia. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbanyak didunia.
Angklung telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia (Intangible, Cultural Heritage of Humanity) oleh organisasi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan (UNESCO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada bulan November 2010. Angklung telah ditetapkan pula sebagai alat pendidikan musik sejak tanggal 23 Agustus 1968 melalui keputusan menteri kebudayaan No.082/1968 tentang penetapan angklung sebagai alat pendidikan musik namun sampai saat ini pengembangan maupun penerapannya di sekolah-sekolah masih sangat minim.
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat sunda dan di pulau jawa bagian barat. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3, sampai nada 4 dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.
Angklung tradisional terdapat di berbagai daerah (Jawa, Madura, Bali, Sumatera, Kalimantan) di Indonesia, misalnya angklung banyuwangi, angkulung ini termasuk kombinasi angklung yang dipukul seperti gamblang, xylophone dan angklung yang digoyangkan dengan tangan. Namun angklung yang saat ini banyak dikenal adalah angklung yang digoyangkan dengan tangan berawal dari ide kreatif Bapak Daeng Soetigna pada tahun 1938 dengan system tanggan nada diatonic sedangkan angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonic. Perubahan angklung tradisional pentatonic dengan segala dungsinya bagi masyarakat menjadi angklung diatonic modern inilah yang berdampak pada pengembangan musikal dan perspektif budaya.
Dalam permainan music tradisional ada adat istiadat ritual yang menyat permainannya untuk kesuksesan bersama atau ritual religi yang didukung sehingga muncul nilai-nilai, mengolah kepekaan rasa, permainan tidak berdasarkan hitungan tetapi lebih komunikasi musikal antar instrument yang satu dengan yang lain, muncul kebersamaan, individu tidak boleh terlalu menonjol dan harus melatih menguasai ego agar keharmonisan permainan tetap terjaga. Sejak penggunaan tangga nada diationik barat, cirri-ciri budaya modern dapat tampak jelas dalam fenomena permainan angklung ini. Budaya modern memiliki ciri berlaku universal, universal sciens, teori-teoti universal, berlaku seluruh dunia termasuk untuk ilmu-ilmu social seperti halnya ilmu alam. Dari cirri-ciri filosofi modern tampak bahwa kesenian angklung setelah dengan sistem diatonik menjadi angklung modern yaitu, hukum berlaku universal, individu menonjol, bebas dari nilai-nilai aturan religi, sangat kuantitatif dengan perhitungan yang lebih rijid.
Angklung tradisional dipergunakan untuk peristiwa-peristiwa penting yang menyangkut hajat dan kehidupan orang banyak, seperti pesta-pesta keluarga atau upacara-upacara pesta panen, turun bumi, seren taun dimana seluruh lapisan masyarakat ada dalam suasana sukacita, senantiasa dilengkapi dengan cara menyanyi, menari dan iringan musik bambu dan angklung. Angklung tradisional dimiliki hamper diseluruh wilayah Indonesia hal ini karena materi bahan angklung yang terbuat dari bambu.
Sejak diperkenalkan angklung diatonik oleh Pak Daeng angklung menuju dunia global. Angklung telah menjelajah dunia di luar Indonesia. Sejak tahun 1971 pemerintah Indonesia menjadikan angklung sebagai sarana dalam program diplomasi budaya. Angklung sejak saat itu menyebar luas ke berbagai Negara. Di Korea Selatan, hingga kini tercatat lebih dari 8.000 sekolah memainkan angling. Di argentina, angklung telah menjadi mata pelajaran intrakurikuler yg menarik bagi siswa demikian pula di Skotalnida. Sejak tahub 2002, Departemen Luar Negeri Republik Indonesia telah memberikan kesempatan bagis siswa-siswi dari mancanegara untuk belajar dan mengenali angklung di Indonesia. Kini angklung tidak hanya menjadi alat musik kebanggaan Indonesia, tetapi menjadi media untuk meningkatkan rasa persahabatan antar bangsa di dunia.
Musik angklung merupakan pengembangan pengaruh budaya timur Indonesia dengan budaya barat khususnya pada pemikiran modern. Angklung tradisional yang bertangga nada pelog, sendro, Pak Daeng soetigna mampu berkembang dari instrumen tradisi menuju kancah instrumen modern. Angklung sebagai musik lokal di berbagai daerah di Indonesia menuju Global melalui pementasan di berbagai Negara, pengukuhan dari UNESCO sebagai warisan budaya tak benda Indonesia,melalui dunia maya serta dunia pariwisata.


Sumber :
www.jatidiribangsa.com (18 Nov ’15)
www.kelasindonesia.com (18 nov ’15)

Jumat, 06 November 2015

Manusia dan Cinta Kasih

BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Dimuka bumi ini manusia diciptakan memliki anugerah oleh Tuhan yaitu berupa perasaan sebagai kebutuhan manusia yang  fundamental. Perasaan itu tidak berwujud namun dapat dirasakan, perasaan itu ada rasa senang, sedih, marah dan kecewa, dan perasaan juga sangat berkaitan dengan cinta dan kasih
     Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Kasih adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka terhadap seseorang.
      Jadi cinta kasih merupakan sebuah perasaan sayang yang diberikan kepada Tuhan untuk sesama manusia dan juga untuk saling melengkapi satu sama lain.
B.      RUMUSAN MASALAH
1.       Apakah pengertian cinta kasih?
2.       Apa saja macam-macam cinta?
3.       Bagaimana cinta menurut pandangan dari berbagai agama?
4.       Bagaimana cara mewujudkan cinta kasih terhadap sesama?
5.       Apa saja dampak positif atau negatif dari cinta kasih?
C.      Tujuan Penulisan
1.       Untuk memahami arti dari cinta kasih
2.       Untuk mengetahui macam-macam cinta
3.       Untuk mengetahui makna cinta menurut pandangan dari berbagai agama
4.       Untuk  mengetahui cara mewujudkan cinta kasih terhadap sesama
5.       Untuk memahami dampak positif atau negatif dari cinta kasih
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Manusia dalam dunia ini memegang peran yang unik, dan dapat di pandang dari banyak segi. Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia terbagi menjadi dua. Yaitu jasad, dan roh. Jasad adalah bentuk fisik dari seorang manusia seperti wajah, bentuk badan, postur tubuh, sedangkan roh adalah jiwa yang berada di dalam diri manusia tersbut.
B.    Pengertian Cinta Kasih
cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata
cinta memilikki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati, ada uang sedikit bell oleh-oleh untuk dia. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya
C.  Cinta Menuju Ajaran Agama
agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau Juga istri, anaknya, hartanya, atau Allah
dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an maupun kitab-kitab keagamaan yang lain.
Cinta kepada sesama manusia Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia hanya membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja sama dengan dan memberi bantuan kepada orang lain.
kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka pada din mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan kepada para mukmin agar tidak berlebih-lebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. la merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir . QS, Ar-Rum, 30:21) Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaltu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksualah terbentuk keluarga.
D.   Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa indonesia karangan W.J.S.Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta :Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam berumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
(1)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
(2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
(3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
Di sini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur sapa jika tidak perlu. orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.
(4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.
Kasih sayang itu nampak sekali bila seorang ibu sedang menyusui atau menggendong, bayinya itu diajak bercakap-cakap, ditimang-timang, dinyanyikan, meskipun bayi itu tak tahu arti kata-kata, lagu dan sebagainya. Ada bermacam-macam kasus kasih sayang dalam kehidupan. Semua orang tua mengharapkan hidup anaknya bahagia. Karena itu, tidak sedikit orang tua menumpahkan kasih sayang secara berbeda-beda sesuai dengan kemampuan dan pendapatnya. Ada yang - secara berlebihan, disiplin, secara memberikan kebebasan dan sebagainya. Karena itu ada yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.
E.            KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasamya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.Filsuf Rusia, Salovjef dalam bukunya makna kasih mengatakan "jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang gadis secara serius, ia terlempar ke luar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain". Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya
Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian-belaian mesra jari-jemari mereka yang bergetar.
Tiap manusia pemah bercinta, hanya saja tidak setiap manusia dapat melahirkan rasa cinta dalam bentuk seni. Bagi penyair mencurahkan rasa cintanya adalah biasa. Karena mencintai dan cintai adalah suatu perasaan yang dapat menciptakan berbagai kreativitas di tangan para peseni.
F.     PEMUJAAN
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhann-Nya. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidakdapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi adalah mencipta alam semesta. Dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apa diantara keduanya dalam enam rangkaian masa, kemudian dia bertahta dia atas singgasana-Nya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepada-Nya tentang soal apa yang diperlukan. Seperti apa yang dikatakan dalam surat Al-Furqon ayat 59.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segalanya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Dalam kehidupan manusia terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama, kepercayaan, kondisi dan situasi masing-masing lainnya. Seperi sholat dirumah, sembahyang di pura, gereja, candi bahkan tempat yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan atau yang dianggap Tuhan.
Pemujaan-pemujaan itu sebenernya karena manusia ingin berkomunikasi dengan Tuhann-Nya. Hal ini berarti manusia memohon ampun atas segala dosanya, meminta perlindungan agar ditunjukkan jalan yang benar dan lain-lain.
Apabila setiap hari manusia selalu memuja kebesaran-Nya dan memohon apa yang kita inginkan dan Tuhan mengabulkan Umat-Nya. Maka wajarlah cinta manusia kepada Tuhan adalah mutlak. Alangkah besar dosa kita, apabila kita tidak mencintai-Nya.
G.    BELAS KASIH
BELAS KASIHAN
Selain itu masih ada cinta lagi yaitu cinta terhadap sesama. Cinta sesama ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orangtua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayamya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaannya. Namun penderitaan ini mengandung arti yang luas. Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim, yatim piatu, penyakit yang dideritanya dan sebagainya.
Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang diderita oranglain. Apa bedanya Rahmah dan Rahman? Kalau Rahman ada unsur memberi. Misalnya, seorang memusuhi kita tetapi kita tidak membalasnya, malah kita jadikan dia sebagai teman baik. Pengertian Rahmah adalah kita menaruh perhatian terhadap penderitaan oranglain, lalu kita menunjukkan jalan keluarnya. Perbuatan atau sifat menaruh brlas kasihan adalah orang yang berakhlak. Cinta adalah rasa persatuan tanpa syarat. Belas kasihan yang kita tumpahkan benar-benar keluar dari lubuk hati yang ikhlas.
Cara-cara menumpahkan belas kasihan
·         Banyak cara kita untuk menumpahkan belas kasihan, anatara lain:
Yatim, yatim piatu, orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris, pengemis, orang sakit yang sudah terlalu parah, orang cacat.
·         Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan , antara lain:
Memberikan uang, barang, pakaian, makanan dan sebagainya
BAB III
ANALISI
Cinta dan kasih sayang selalu muncul berdampingan dan tidak terpisahkan satu sama lain. Cinta dan kasih sayang juga terbagi dalam beberapa bentuk. Bentuk cinta tersebut sangat berkaitan erat terhadap diri manusia dan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari manusia. Cinta dan kasih sayang juga memberikan pengaruh dalam hidup manusia, pengaruh itu bisa pengaruh positif ataupun pengaruh negatif tergantung dari bagaimana kita menyikapi rasa cinta dan kasih sayang terhadap diri sendiri maupun bagi sekeliling kita. Cinta dan kasih sayang merupakan 2 hal yang saling berdampingan. Karena mereka sudah sesuai dengan hukum alam yang diciptakan oleh tuhan untuk mengisi jiwa di dalam manusia.
BAB IV
·         KESIMPULAN
 Setiap manusia pasti diberikan perasaan sayang dan cinta dari sang pencipta. Dari rasa sayang dan cinta itu yang akan menimbulkan sisi sisi yang lainnya, seperti kasih sayang, kelembutan, perhatian, dan menyayangi. Setiap perasaan yang di anugerahkan oleh tuhan sangatlah berarti untuk kehidupan setiap manusia.
·         Saran
Ketika kita mencintai seseorang sebaiknya kita tidak lupa daratan. Karena jika kita mencintai seseorang. Kita perlu mengingat darimana kita berasal. Dan untuk apa kita mencintainya. Karena bukan hanya kebahagiaan bibir yang di perlukan, namun hati jika harus di bahagiakan, gunakan kasih sayang yang di berikan tuhan dengan sebaik-baiknya. Agar menjadi suatu hal yang positiv

DAFTAR PUSTAKA
Seri Diktat Ilmu Budaya Dasar Universitas Gunadarma
·         From.Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
·         Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
 

Jumat, 09 Oktober 2015

Tugas SoftSkill Manusia dan Kebudayaan









                          Human Being and Culture.jpg









Nama               : Anggara Adi Pratama
NPM               : I33193
Kelas               : 1EA33
Matkul             : Ilmu Budaya Dasar




1
KATA PENGANTAR

     Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana.

 Makalah ini membahas tentang “Manusia dan Kebudayaan”. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.

 Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                     Jakarta, 10 Oktober 2015

                                                                                                                           

                                                                                                                    Penulis
                                                                                                        (Anggara Adi Pratama)












2





Daftar Isi

KATA PENGANTAR ……………………………………………2
DAFTAR ISI ………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
   1.1. LATAR BELAKANG………………………………………..4
   1.2. RUMUSAN MASALAH……………………………………..4
   1.3. TUJUAN PENULISAN………………………………………4
BAB II : PEMBAHASAN
   2.1. PENGERTIAN MANUSIA…………………………………..5
   2.1. HAKIKAT MANUSIA……………………………………….5
   2.3. KEBUDAYAAN BANGSA TIMUR…………………………6
   2.4. PENGERTIAN KEBUDAYAAN…………………………....6
   2.5. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN…………………………..7
   2.6. WUJUD KEBUDAYAAN……………………………………8
   2.7. ORIENTASI ILMU KEBUDAYAAN………………………...8
   2.8. PERUBAHAN KEBUDAYAAN……………………………..10
   2.9. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN………………...10
BAB III: PENGUMPASAN
   3.0. ANALISIS……………………………………………………12
BAB IV: PENUTUP
   3.1. KESIMPULAN………………………………………………13
   3.2. SARAN………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. .14











3
BAB  I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

     Di antara makhluk ciptaan Tuhan  yang lain manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Manusia menciptkan kebudayaan yang berbeda-beda disetiap kalangannya, dan melestarikannya secara turun temurun. Manusia disebut sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna karena manusia mempunyai akal budi yang diberikan oleh Tuhan agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar, juga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi pemimpin di muka bumi ini.
Selain itu juga manusia juga disebut sebagai “makhluk sosial” yaitu dimana manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan hidup berdampingan antara individu satu dengan individu yang lain.              Budaya tercipta atau terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di dunia ini.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia.Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya.



1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Pengertian manusia?
1.2.2 Pengertian hakikat manusia?
1.2.3 Kebudayaan bangsa timur?
1.2.4 Pengertian kebudayaan?
1.2.5 Unsur-unsur kebudayaan?
1.2.6 Wujud kebudayaan?
1.2.7 Orientasi ilmu kebudayaan?
1.2.8 Perubahan kebudayaan?
1.2.9 Kaintan manusia dan kebudayaan?                        

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Mengetahui pengertian manusia
1.3.2 Mengetahui pengertian hakikat manusia
1.3.3 Mengetahui kebudayaan bangsa timur
1.3.4 Mengetahui pengertian kebudayaan
1.3.5 Mengetahui unsur-unsur kebudayaan
1.3.6 Mengetahui wujud kebudayaan
1.3.7 Mengetahui orientasi ilmu kebudayaan
1.3.8 Mengetahui perubahan kebudayaan
1.3.9 Mengetahui kaitan manusia dan kebudayaan
4
BAB 2
PEMBAHASAN


2.1 Pengertian manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.


2.2  Hakikat Manusia

     Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3. yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain    dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan    martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
     Perkembangan merupakan suatu proses sosialisasi dalam bentuk irnitasi yang berlangsung dengan adaptasi (penyesuaian) dan seleksi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan manusia adalah keturunan, lingkungan, dan manusia itu sendiri.








5
2.3 Kebudayaan Bangsa Timur

      Kepribadian bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya, lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.                                                                                  
     Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.

Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pengarahan dan pengikat perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal hal yang menyangkut norma agama serta dapat mencoreng kepribadian bangsa.

2.4  Pengertian Kebudayaan
      Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
6
     Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
     Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

2.5 Unsur-unsur kebudayaan

             Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
    • alat-alat teknologi
    • sistem ekonomi
    • keluarga
    • kekuasaan politik
  2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
    • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
    • organisasi ekonomi
    • alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
    • organisasi kekuatan (politik)
  3. C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
    • bahasa
    • sistem pengetahuan
    • sistem tekhnologi, dan peralatan
    • sistem kesenian
    • sistem mata pencarian hidup
    • sistem religi
    • sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan



                                                                                                                                                         7
2.6  Wujud Kebudayaan

     Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Wujud Gagasan 
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.


Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.

2. Wujud Perilaku (Aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.

3. Wujud Benda Hasil Budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. 

     Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.


2.7 Orientasi Nilai budaya

     Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan yang dimiliki secara bersama oleh warga suatu masyarakat. Pengetahuan yang telah diakui sebagai kebenaran sehingga fungsional sebagai pedoman. keseluruhannya digunakan secara selektif dan kontekstual sesuai dengan kebutuhan atau persoalan yang dihadapi. penggunaan pengetahuan oleh orang perorangan atau kelompok orang tau masyarakat, menggambarkan bahwa sejatinya pengetahuan dimaksud telah dipahami, diserap dan diyakini berkat adanya suatu proses pendidikan panjang (dari kecil sampai dewasa) dalam bentuk internalisasi dan sosialisasi.
            
    

    
                                                                                                                                                          8                          
     Terdapat banyak nilai kehidupan yang ditanamkan oleh setiap budaya yang ada di dunia. Nilai kebudayaan pasti berbeda-beda pada dasarnya tetapi kesekian banyak kebudayaan di dunia ini memiliki orientasi-orientasi yang hampir sejalan terhadap yang lainnya. Jika dilihat dari lima masalah dasar dalam hidup manusia, orientasi-orientasi nilai budaya hampir serupa.
     Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia
( kerangka Kluckhohn ) :
  • Hakekat Hidup
  1. Hidup itu buruk
  2. Hidup itu baik
  3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.
  4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan.
  • Hakekat Karya
  1. Karya itu untuk menafkahi hidup
  2. Karya itu untuk kehormatan.
  • Persepsi Manusia Tentang Waktu
  1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.
  2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.
  3. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
  • Pandangan Terhadap Alam
  1. Manusia tunduk kepada  alam yang dashyat.
  2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.
  3. Manusia berusaha menguasai alam.
  • Hubungan Manusia Dengan Manusia
  1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.
  2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.
  3. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
                                                                                                                                                          9
2.8  Perubahan Kebudayaan
       Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Gerak kebudayaan adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungan dengan manusia lainnya. Artinya karena terjadi hubungan antar kelompok manusia di dalam masyarakat.
Terjadinya gerak/perubahan disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
  • Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri
  • Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial. Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya. Sedangkan perubahan kebudayaan terjadi apabila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu kebudayaan asing yang berbeda sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu dengan lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan.


2.9 Kaitan manusia dan kebudayaan
       Manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk hidup berkelompok sehingga mereka memerlukan orang lain dan lingkungan untuk bersosialisasi. Bentuk sosialisasi inilah yang memicu timbulnya kebudayaan.
     Dalam perkembangannya manusia juga memiliki kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat. Hal ini terus berkembang menjadi kebiasaan bagi masyarakat dan diajarkan kepada keturunan berikutnya sehingga terus berlangsung. Hal inilah yang kita sebut dengan kebudayaan.

     Seorang antropolog bernama E.B Tylor (1871) dalam bukunya yang berjudul Primitive Culture (New York; Bretano’s 1924) menjelaskan tentang kebudayaan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
    




                                                                                                                                                        10
     Menurut Herskovits, kebudayaan merupakan sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang kemudian disebut sebagai superorganik
Contoh kebiasaan yang diwariskan turun temurun sehingga menjadi budaya di daerah tertentu adalah larangan makan ikan lele di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur karena dianggap pernah berjasa menyelamatkan seorang pemuda di daerah tersebut. Sampai saat ini larangan makan ikan lele masih berlanjut meskipun tidak semua masyarakat Lamongan yang menerapkannya karena dianggap mitos.
Jadi, jelaslah hubungan antara manusia dan kebudayaan merupakan satu kesatuan yang timbul akibat interaksi sosial yang pasti dilakukan oleh manusia sebagai makhuluk sosial.






















                                                                                                                                                        11

Bab III
PENGUMPASAN
     Kebudayaan adalah bahwa kebudayaan antara lain berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus di biasakannya dengan cara belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

     Perubahan kebudayaan adalah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan.


     Perubahan socsal adalah perubahan tentang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

     Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut.

     Invention adalah suatu penemuan sesuatu yang benar-benar baru, artinya hasil kreasi manusia. Benda atau hal yang ditemui itu benar-benar sebelumnya belum ada, kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru.

     Discovery adalah penemuan yang tidak disengaja / disengaja untuk kepentingan umat manusia tapi masyarakat belum menerima secara luas dan masih mendapat tentangan dari banyak pihak tentang dampak positif dan negatif dari penemuan tersebut terhadap kehidupan masyarakat












12
Bab IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

         Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan, pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang berakal, berbudi, dan berbudaya. Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, norma dan peraturan bagi manusia dan abstrak yaitu sebagai tinfakan, peraturan, dan aktivitas manusia. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa, rasa manusia yang diperoleh dari perkembangan manusia sebagai masyarakat.


3.2 Saran

         Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan pembaca. Selanjutnya pembuat makalah mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.
















13

Daftar Pustaka